A. Pengertian Budaya Literasi
Literasi adalah keberaksaraan,yaitu kemampuan menulis dan membaca, budaya literasi dimaksudkan untuk melakukan kebiasaan berfikir yang diikuti oleh sebuah proses membaca, menulis yang pada akhirnya apa yang dilakukan dalam sebuah proses kegiatan tersebut akan menciptakan karya. Membudayakan atau membiasakan untuk membaca, menulis itu perlu proses jika memang dalam suatu kelompok masyarakat kebiasaan tersebut memang belum ada atau belum terbentuk.
B. Literasi memiliki tujuh dimensi yang berurusan dengan penggunaan bahasa.
1. Dimensi geografis meliputi daerah lokal, nasional, regional, dan internasional. Literasi ini bergantung pada tingkat pendidikan dan jejaring sosial.
2. Dimensi bidang meliputi pendidikan, komunikasi, administrasi, hiburan, militer, dan lain sebagainya. Literasi ini mencirikan tingkat kualitas bangsadibidang pendidikan, komunikasi, militer, dan lain sebagainya.
3. Dimensi ketrampilan meliputi membaca, menulis, menghitung, dan berbicara. Literasi ini bersifat individu dilihat dari tampaknya kegiatan membaca, menulis, menghitung, dan berbicara. Dalam teradisi orang barat, ada tiga ketrampilan 3R yang lazim diutamakan seperti reading, writing, dan arithmetic.
4. Dimensi fungsi, literasi untuk memecahkan persoalan, mendapatkan pekerjaan, mencapai tujuan, mengembangkan pengetahuan, dan mengembangkan potensi diri.
5. Dimensi media, (teks, cetak, visual, digital) sesuai dengan perkembangan teknologi yang sangat pesat, begitu juga teknologi dalam media literasi.
6. Dimensi jumlah, kemampuan ini tumbuh karena proses pendidikanyang berkualitas tinggi. literasi seperti halnya kemampuan berkomunikasi bersifat relative.
7. Dimensi bahasa, (etnis, lokal, internasional) literasi singular danplural, hal ini yang menjadikan monolingual, bilingual, dan multilingual. Ketika seseorang menulias dan berlitersi dengan bahasa derah, bahasa Indonesia dan bahasa Inggris, maka ia disebut seseorang yang multilingual.
C. Trik dan tahap
Trik-trik yang perlu dilakukan dalam pengembangan budaya literasi melalui pendekatan kultural bagi seorang pustakawan yang merupakan garis depan dalam perjuangan pencerdasan masyarakat maka ada beberapa hal yang perlu diingat diantaranya adalah :
1. Kenali budaya/kebiasaan masyarakat lokal (tradisi/kebiasaan)
2. Kenali tokoh masyarakat(memiliki pengaruh/kepala suku/pemuka agama/kepala desa)
3. Kenali fasilitas yang ada di masyarakat, (fasilitas umum)
4. Kenali alam dan kondisi lingkungan(alam, geografis, lingkungan, potensi)
5. Kenali kearifan lokal: (petuah, aturan)
Lakukan pendekatan secara bertahap dengan berbagai cara diantaranya :
1. Sosialiasi: penyampaian niatan dan kegiatan yang akan disediakan buat masyarakat, cara cara akses buku, aturan dan kebijakan yang akan menyertai, dan semua apa yang bisa dimanfaatkan masyarakat.
2. Partisipasi: keterlibatan masyarakat secara aktif di setiap kegiatan, termasuk kemungkinan menjadi donatur bagi keberlangsungan Taman Belajar Masyarakat (TBM).
3. Silaturahmi: menjalin keakrabanantar masyarakat dan tokoh masyarakat, tidak saja untuk sosialisasi tapi untuk kepeluan lainnya,memahami karakter masyarakat, mendapatkan dana, dan mendapatkan dukungan, banyak yang bisa dilakukan saat silaturahmi.
D. Contoh-contoh model literasi informasi
1.The big6 Para pakar mengembangkan banyak model literasi informasi. Salah satu model literasi informasi dikembangkan oleh dua pakar bernama Robert E. Berkowitz pada tahun 1987. Dan Michael B. Eisenberg. Berkowitz dan Eisenberg (1987) menamakan model ini dengan the big 6 yang terdiri dari 6 ketrampilan.
VvTiap-tiap ketrampilan mempunyai beberapa langkah. 6 ketrampilan literasi informasi the Big6 dan langkah-langkahnya dapat dilihat dalam bagan 1 di bawah ini:
1. Merumuskan masalah. Langkah-langkahnya:
*.Merumuskan masalah.
*.Mengidentifikasikan informasi yang dibutuhkan
langkah pertama adalah memahami masalah tugas secara keseluruhan dengan cara:
(a) Brainstorming dengan kelompok untuk memastikan bentuk, isi, kebutuhan untuk menyelesaikan tugas. Cara ini digunakan untuk menggali, mempertajam, dan mengembangkan gagasan dan penemuan masalah. Brainstorming dapat dilakukan melalui visualisasi pemikiran kitadan mengajukan pertanyaan. Gunakan pertanyaan 5W1H (what, when, who, why, where, dan how) untuk memperjelas area topik tugas dan memperjelas tugas
(b) Clustering dapat digunakan untuk membuat hubungan dari bagian-bagian topik sehingga tampak relasinya dengan menggunakan bagan dan garis, atau menggunakan gambar sketsa.
(c) Freewriting adalah menulis bebas tentang apa saja yang berkaitan dengan topik atau tugas.
Gunakan freewriting untuk menyatakan atau menggambarkan proyek secara tulisan.
2. Mengembangkan strategi pencarian informasi*.Menentukan sumber.*.Memilih sumber terbaik.3. Lokasi dan akses*.Mengalokasikan sumber secara fisik dan virtual.*.Menemukan informasi di dalam sumber-sumber tersebut.4. Memanfaatan informasi*.Membaca, mendengar.*.Memilih informasi yang relevan.
5. Mensintesiskan informasi
*.Mengorganisasikan informasi dari berbagai sumber.
*.Mempresentasikan informasi tersebut.
6. Mengevaluasi informasi
*.Mengevaluasi efektivitas dan efisiensi dari seluruh proses yang telah dilakukan.
E. Penerapan Budaya Literasi di Lingkungan Sekolah
Bahwa budaya literasi bisa dilakukan di sekolah maupun keluarga. Kuncinya: jadilah model yang baik baik anak dalam menumbuhkan kebiasaan membaca. Kunci yang tak kalah penting adalah sabar dalam menunggu perkembangan budaya literasi di kelas dan keluarga. Selama akses terhadap buku dibuat mudah dan beragam, kita bisa optimis kebiasaan membaca akan tumbuh dengan baik dan bertahan lama di sekolah dan keluarga kita masing-masing. Teman-teman yang memiliki keluarga yang cinta baca akan merasakan hal yang sama.
Thank you triknya mengenai literasi semoga kamu bisa mengambil maknanya
BalasHapus